PDHB drh. Cucu Kartini S, dkk - Page 7 of 17 - Praktek Dokter Hewan Bersama drh. Cucu Kartini S, dkk

CANINE DISTEMPER VIRUS

pdhbvet.com Client Education 5 Comments , , ,

CANINE DISTEMPER VIRUS

By: drh. Putri Sajuthi

 

Distemper merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus CDV (Canine Distemper Virus). Penyakit ini lebih sering terjadi pada anjing muda dengan umur < 1 tahun, tetapi dapat juga terjadi pada anjing dewasa (1 – 10 tahun) yang tidak pernah divaksin atau vaksin tahunan tidak rutin. Penyakit ini menyerang 3 organ utama yaitu: saluran pernafasan, saluran pencernaan dan sistem saraf. Selain 3 organ utama tersebut, penyakit ini juga dapat menyerang kulit dan mata. Kulit anjing yang terkena distemper akan menjadi kemerahan dan mengelupas, selain itu kulit pada telapak kaki (pad) akan mengeras sehingga dikenal pula dengan istilah hard pad disease.  Pada beberapa kasus distemper,  kerusakan juga dapat terjadi pada kornea mata, kornea mata akan tampak berwarna lebih keruh dan kadang disertai dengan luka pada kornea yang dapat berujung pada kebutaan.

Gejala klinis yang tampak pada awal penyakit ini bervariasi. Gejala paling umum yang terlihat pada anjing distemper adalah lesu, nafsu makan menurun, mata belekan dan disertai adanya muntah dan diare pada distemper yang menyerang saluran pencernaan atau pilek dan batuk pada distemper yang menyerang saluran pernafasan.

distemper

Gambar 1. Anjing yang Terkena Distemper Tahap Awal (tampak lesu, kurus, mata belekan dan anoreksia)

 

Distemper yang menyerang sistem saraf merupakan distemper yang paling parah dibandingkan dengan distemper lainnya. Gejala yang timbul pada distemper yang menyerang sistem saraf adalah kedutan terutama pada kelopak mata dan bibir, hiperesthesia (berasa sakit jika disentuh) dan kejang. Distemper yang menyerang sistem saraf ini bisa terjadi dengan diawali adanya distemper pencernaan maupun pernafasan terlebih dahulu, namun bisa juga langsung. Untuk memastikan apakah benar anjing tersebut menderita distemper dapat dipastikan dengan menggunakan test kit distemper yang terdapat di dokter hewan.

test kit

Gambar 2. Hasil Test Distemper Positif

Sampai saat ini pengobatan spesik untuk membunuh virus distemper tersebut belum ada, sehingga obat-obatan yang diberikan biasanya hanya berupa antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Prognosa (peluang sembuh) dari penyakit distemper yang hanya menyerang sistem pernafasan maupun pencernaan adalah 50%, sedangkan untuk distemper yang menyerang sistem saraf, peluang hidup < 10% yang artinya tingkat kematian pada penyakit ini sangat tinggi. Sehingga cara terbaik untuk menghindari terjadinya penyakit ini adalah dengan melakukan vaksinasi.

 

 

 

 


ULASAN SEMINAR DAN WORKSHOP BASIC OPTHALMOLOGY DI VIETNAM 22-23 MARET 2013

admin Berita 4 Comments

ULASAN SEMINAR DAN WORKSHOP BASIC OPTHALMOLOGY
DI VIETNAM 22-23 MARET 2013

 

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam  pemeriksaan dan pengenalan penyakit mata (Opthalmology). Asosiasi kedokteran Vietnam, Vietnam Small Animal Veterinary Association (VSAVA), yang di ketuai oleh Dr. Huynh Thi Thanh Ngoc mengundang drh Cucu K Sajuthi sebagai pembicara dan mentor untuk seminar dan workshop basic ophthalmology di Vietnam.

basic_opthalmology_vietnam1Seminar Opthalmology

Gambar 1. Drh Cucu, saat Memberikan Presentasi

Kegiatan ini diadakan  di kampus kedokteran hewan universitas Nong Lam, yang terletak di kota Ho Chi Minh, salah satu kota besar di Vietnam yang terletak dekat delta sungai Mekong. Acara yang berlangsung selama 2 hari, yaitu tanggal 22- 23 Maret 2013 ini diisi dengan kuliah mengenai anatomi, fisologi, penyakit pada mata dan beberapa teori operasi mata pada hari pertama dan pada hari kedua dilanjutkan dengan workshop  pemeriksaan mata dan teknik operasi.

Seminar dan workshop ini diselenggarakan dalam dua bahasa. Drh. Cucu menyampaikan kuliah dalam bahasa Inggris dan selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa Vietnam yang pada kesempatan kali ini, dosen anatomi, fakultas kedokteran hewan Nonglam  berperan sebagai penterjemah.

basic_opthalmology_vietnam2

Gambar 2. Pemeriksaan Mata yang dilakukan pada Anjing French Bulldog

Acara seminar dan workshop yang diketuai oleh ThS. Trinh Thi Cam Van  yang juga merupakan wakil ketua VSAVA dapat dikatakan cukup sukses. Peserta tampak sangat antusias hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan dan hasil evaluasi dari peserta yang menginkan agar diadakan kursus lanjutan. Pada kesempatan ini jumlah peserta sengaja dibatasi, hanya berjumlah 20 orang sehingga proses pembelajaran bisa lebih fokus.

basic_opthalmology_vietnam3

Gambar 3. Diskusi Bersama

basic_opthalmology_vietnam4

Gambar 4. Pemberian Sertifikat kepada Para Peserta


Gambar 5. Foto Bersama Seluruh Peserta dan Panitia


PULMONARY METASTASIS OF CANINE MAMMARY TUMOR IN A GOLDEN RETRIEVER

admin Vet Information Leave a comment , , , , , , ,

PULMONARY METASTASIS OF CANINE MAMMARY TUMOR

IN A GOLDEN RETRIEVER

 

S.R Rotoro1, Royama Sari1, Erni Sulistiawati1, Cucu K. Sajuthi1

1. 24 HRS Veterinary Clinic Drh. Cucu K. Sajuthi and Associate

Ruko Nirwana Sunter Asri Tahap III Blok J-1 no.2 Sunter, North Jakarta-Indonesia

Keywords: Canine Mammary Tumor, Dog, Golden Retriever, Lungs, Metastasis

 

INTRODUCTION

 

Mammary neoplasms in dogs are second in frequency after skin tumors and they are the most common types of tumors in the bitch. According to the histological diagnosis, between 41 and 53 % of the mammary tumors that occur in the bitch are considered malignant5. Mammary neoplasms primarily affect older animals with a mean age of about 10 years. Most affected animals are intact females or females that have undergone ovariectomy late in life. Mammary tumors are rare in males and in young animals of either sex3.

Early ovariohysterectomy is strongly protective against the development of mammary tumors2,3. Bitches neutered before the first estrous cycle are at no greater risk for mammary tumor than are males. After 2.5 years of age or after the second estrous cycle, ovariohysterectomy is no longer protective in bitches3.

 

MATERIALS AND METHODS

 

       The observation was done on a 10 years old, intact female Golden Retriever dog which had mammary tumor metastasized to the lungs. Signalment and medical history of the dog were evaluated.  Physical examination was performed, supported by laboratory test including complete blood count (CBC) and serum biochemical profile (SBP). Radiographic examination was also performed to evaluate the presence of metastatic tumors to the lungs. The positioning of the dog was right lateral recumbent and dorsoventral (sternal recumbent) Diagnostic images of the thorax confirmed pulmonary metastasis of mammary tumor that was suspected on the basis of the history and physical examination. Therapy chosen for the dog was palliative. The dog’s condition was observed for two months before the dog died. Then, a necropsy and histopathology examination were performed.

 

RESULTS AND DISCUSSION

 

A 10 years old, intact female Golden Retriever dog was examined at the 24 HRS Veterinary Clinic Drh. Cucu K. Sajuthi and Associate on January 21st 2009. The third left mammary gland was firm and enlarged less than 5 cm in diameter. Cytologic evaluation revealed mammary lobular hyperplasia. This condition is common in intact bitches without any significant symptoms and can develop to be malignant.

A year later on February 25th 2010, the dog was brought again to the clinic. The caudal mammary glands including 3 mammary glands on the left and 1 on the right, were significantly enlarged. Complete blood count (CBC) and serum biochemical profile (SBP) were analyzed, and showed all values within reference range. The surgical excision was chosen to remove the tumor and also the four mammary gland adjacent to the tumor. The surgery was performed on March 13th 2010.

The tumor was noticed to regrow very rapidly within three months, followed with locally suppurative inflammation (pus) and some ulceration (Fig. 1). Abdominal respiration was also observed in this dog, and we then decided to redo the diagnostic test including thoracal radiograph (Fig. 2), CBC and SBP, as shown in Table 1. Based on the thoracal radiograph, known that the tumor metastasized to the lungs and led to worse prognosis.

The dog survived for 5 months post surgery before the animal condition declined slowly and the animal died on August 4th 2010. A necropsy was performed and we found masses of tumor in the lungs (Fig. 3). Histopathology examination revealed papillary cystadenocarcinoma which spread to the lungs and the spleen. This case study reported that the progression of canine mammary tumor can be very aggressive.

Canine mammary tumor is very related with hormonal factors. It is well established that dogs spayed before their first estrous cycle have a greatly reduced risk of developing mammary tumor. The risk of developing mammary tumors, approximately 50% of which are malignant, rises from nearly 0% in dogs spayed prior to their first estrus to 26% for dogs that are spayed after their second estrus1. Mammary tumors primarily affect middle-aged (9 to 11 years) female intact dogs, with an increased incidence beginning at approximately 6 years of age. Sexual steroid hormones (estrogen and progesterone) are thought to have their primary effect on target cells during the early stages of mammary carcinogenesis in dogs4. Early ovariohysterectomy is strongly protective against the development of mammary tumors2,3.

pulmonary1

Fig.1. Mammary tumor was notice to regrow very rapidly within 3 months, followed with locally suppurative inflammation (pus) and some ulceration

Table 1

Result of diagnostic tests including thoracal radiograph, CBC and SBP

Date

Features

Abnormal Result

June 24th 2010

CBC Leukocytosis (WBC 51.0 x 109/L), nonregenerative anemia (RBC 4.59 x 106/µL, Hb 10.7 g/dL, HCT 32.2%), granulocytosis (46.4 x 109/L)
SBP AST 71 U/L, total protein 8.3 g/dL, ALP 536 U/L
Radiograph Pulmonary metastasis suspected

June 28th 2010

CBC Leukocytosis (WBC 33.8 x 109/L), nonregenerative anemia (RBC 4.19 x 106/µL, Hb 9.2 g/dL, HCT 28.5%), granulocytosis (23.2 x 109/L)
SBP Total protein 7.9 g/dL

July 6th 2010

CBC Leukocytosis (WBC 24.6 x 109/L), nonregenerative anemia (RBC 3.9 x 106/µL, Hb 8.7 g/dL, HCT 26.9%), granulocytosis (20.5 x 109/L)

July 7th 2010

Radiograph Diffuse miliary pulmonary metastasis

pulmonary2

Fig. 2.  Diagnostic images of the thorax; (A). Dorsoventral; (B). Right lateral recumbent Fig. 3. Pathological finding revealed masses of tumor nodules in the dog’s lungs

 

REFERENCES

 

[1]   Henry CJ. 2007. Chemical, Physical, and Hormonal Factors. In: Withrow and Macewen’s Small Animal Clinical Oncology. Anthony Winkel, Shelly Stringer, editor. St. Louis: Saunders Elsevier Inc.p16.

[2]   Misdorp W. 2002. Tumors of the mammary gland. In: Tumors in Domestic Animals. Meuten DJ, editor. New York: Iowa State Pr.

[3]   Nelson RW, Couto CG. 2003. Small Animal Internal Medicine. 3rd ed. St. Louis: Mosby Inc.

[4]   Perez Alenza MD, Pena L, del Castillo N et al. 2000. Factors influencing the incidence and prognosis of canine mammary tumours, J Small Anim Pract 41:287.

[5]   Rezaie A, Tavasoli A, Bahonar A, Mehrazma. 2009. Grading in canine mammary gland carcinoma. J. Biol. Sci. 9:333-338.